Kamis, 01 Mei 2008

CERPEN 'ANEH'


EMANSIPASI CEWEK !

Akhirnya Lita berhasil mendapatkan nomor HP cinta pertamanya. Hehehe… Dia senang sekali. Ini semua berkat Deni. Untung saja tadi siang dia berhasil nyuri nomor ini dari HP Deni. Well, sekali-kali berbuat cerdik kayak kancil, nggak apa-apa khan… Soalnya hatinya sudah tak sabar lagi, sudah lelah dan bosan mengharapkan kak Farid datang untuk menembaknya.
Segan juga menghubungi nomor yang sudah ada di layar HP-nya ini. Berkali-kali Lita ingin sekali memencet tombol memanggil. Tapi tiba-tiba ia segera mengurungkan niatnya.
“Uhhh … gimana nih… Lita! Berani nggak sih lo?” tanyanya pada dirinya sendiri.
Lita masih berfikir. Dia masih mengotak-atik otaknya yang blasteran dari otak kancil. Hehehe… Itu sih kata-kata temannya, soalnya dia memang terkenal cerdik dengan ide-idenya.
“Gue barusan putus sama Candra. Trus gue malah nggodain kak Farid ? Ah, jangan-jangan bisa gagal nih… Entar kalau kak Farid trus tahu ini nomor gue…, gimana? Trus dia ngejauhin gue karena dia teman lamanya Candra, gimana??? Duh, pusing neeeeh..”
“Jadi-nggak,jadi-nggak, jadi-nggak…..” bingung “Jadi deh!” putusnya.
Lita kembali tersenyum. Agaknya dia sudah mendapatkan ide untuk memulainya. Jari-jarinya sudah asyik mengetik sms untuk dikirimkan ke nomor Farid.

.adgjmptw.adgjmptxpgjmda.yjmwtpgjmda.

Cuma kata-kata yang nggak jelas ini yang ia ketik. Lalu ia kirim. Lita tersenyum lagi.
“Hihihi, gue kerjain lo, kak…!”
Sepuluh menit. Dua puluh menit. Setengah jam. Dua jam… Oh, my God. Belum juga dibalas sms darinya tadi. Lita berkali-kali menggerutu kesal. Kenapa nggak dibalas. Dasar orang nggak tahu perasaan gue. Ya, emang nggak bakal tahu…! Akhirnya dengan berat hati, Lita menggunakan cara keduanya. Miscall Farid. Sekali-kali hilangin gengsi juga tak apa-apa khan… Toh namanya aja juga PERJUANGAN… gitu lho…
Weit…buru-buru Lita menyudahi miscallnya. Soalnya Farid sepertinya mengangkat Calling-nya.
Lita capek. Ia juga kesal. Gara-gara tak dibalas oleh Farid, apalagi dibalas miscall, dia tak jadi belajar malam ini. Tidur aja, pikirnya. Pikirannya masih tertuju pada Farid. Mungkin nomor yang ada di HP Deni salah apa ya…? Ah, bodo’ amat. Yang penting di-HP-nya Deni ada kata Farid, kok…
***
Suara alarm membangunkan Lita dari mimpi.
“Agggh…” Lita bangun. Matanya tiba-tiba tertuju pada HP di dekatnya. Wo…! Ada panggilan tak terjawab!! Dia buru-buru melihatnya. Siapa yang mengcallingnya. Jangan-jangan kak Farid kena…, pikirnya. Wajahnya yang tadinya kusut menjadi sumringah. Apa yang ia duga ternyata kenyataan. Farid tadi malam menghubunginya ! kenapa tadi malam dirinya keburu tidur duluan…! Pikirnya. Duhhhh, bodohnya !!
Walaupun ini Cuma miscall, but ini sangatlah penting buatnya. Akhirnya, setelah beberapa tahun lamanya ia ingin sekali berhubungan dengan Farid. Sekarang, pintu untuk menuju ke sana mulai berbaik hati membukakan diri untuknya. Ohhhh, senangnya. Well, pagi ini semangat buat sekolah ! serunya dalam hati.
Langkah ketiga. Pura-pura tidak tahu apa-apa tentang sms tadi malam dan posisi dimanapun ia berada harus tidak jauh dari target. Yang penting Farid dapat melihat tampang Lita tentunya. Hehehe... Itu rencana yang bakal digencarkan hari ini. Harus sistematis dong!!
”Emmm... kayaknya rencana besarku akan berhasil. Ya donggg! Emansipasi wanita gitu lho!” Lita menirukan gaya Ani sahabatnya yang selalu mengebu-gebukan kata Emansipasi Wanita. Katanya di zaman serba modern ini, sebagai cewek jangan minder buat ngejar atau nembak cowok kalau perlu. Emmm, dulu sih Lita menentang pendapat itu, tapi setelah keadaannya sekarang yang ’kepepet’ buat ngraih cinta pertamanya, pendapat Ani yang mulanya dianggap terlalu NO banget, sekarang jadi YES banget !
Pagi ini Lita berangkat agak siang. Memang sengaja, untuk berjumpa dengan sang kakak kelas. But, ternyata sesampainya di depan kelas XII IPA 4, justru bertemu dengan Candra. Mantannya yang baru ia putus dua hari kemarin gara-gara kepergok selingkuh di mall. Lita menampakkan wajah tetap berseri seperti biasanya. Ya, ini soalnya dia tak mau dianggap sebagai cewek lemah. Cewek harus kuat dong !! Itu prinsipnya. Tapi..., walau pun ia selalu berprinsip jangan sampai merasa sedih ditinggal pacar selama itu cowok bukan cinta pertamanya, dalam lubuk hati Lita, sebenarnya sangat sedih. Bagaimana tidak ! Hubungan yang dijalin antara Candra dan Lita sudah berlangsung hampir satu tahun. Bahkan Candra sudah mampu merampas segala perasaannya terhadap Farid. Sehingga kala itu, Lita tidak merasakan getaran cinta terhadap Farid lagi. Tapi, akhirnya segala janji-janji Candra itu bagaikan sampah. Candra membohonginya. Menjadikannya ’ban serep’ yang kedua kalinya. Sehingga untuk keduakalinya ini ia tak mampu lagi memaafkannya, walau pun Candra sampai menangis memohon pada dirinya. But, ia tetap tak peduli. Akhirnya demi kebaikannya juga, ia ganti nomor HP segala. Itung-itung buat dapatin target kedua, itulah kata hatinya.
Di depan Candra ia berjalan santai dengan raut muka biasa. Berlalu begitu saja. Seolah-olah tak ada kejadian yang membuatnya sakit hati. Bahkan ia tak mau melihat ke arah Candra. Soalnya ia tak mau mantannya itu kegeeran. Well, Candra yang tampangnya makin kusut itu, cuma bisa mendesah. Ia lesu sekali. Semua memang salahnya, pikirnya. Ia merasa kehilangan Lita yang selalu ceria dan membuatnya semangat. Candra memasuki kelas dengan lesu. Lita telah benci dengannya. Sementara itu, Lita masih berjalan di tangga menuju ke kelasnya. ” Bodo amat ma lo !!” gerutunya.
***
”Ni..., gue berhasil lho...! Berhasil!” seru Lita saat istirahat.
“Berhasil sama Farid ?!” tanya Ani memastikan.
Lita mengangguk. Ani tersenyum dan ikut histeris juga. Ia senang sahabatnya tak sedih lagi dengan kejadian di mall beberapa hari lalu.
”Serius lo?” tanya Ani. ”Duarius malah.” kata Lita meyakinkan.
”Ihhh... jangan becanda deh.... Trus-trus, apa langkah lo selanjutnya?”
”Emm... ada deh. Liat aja nanti. Entar kalau kasih tahu nggak bisa kesampaian gimana.”
Ani makin gemas melihat tingkah sahabatnya yang punya tampang lucu itu. ”Terserah deh. Tapi, kalau elo sampai minta bantuan, gue nggak khan mau...!” ancamnya pura-pura.
”Ih, lo jahat, Ni. Masak sama teman kayak gitu...”
Tiba-tiba HP Lita berbunyi. Tapi Cuma sebentar. Miscall. Farid. Kontan Lita kembali histeris. Ani ikut ketularan juga.
”Rencana ketiga segera dimulai...!!” serunya. Ani yang memandangi sahabatnya dengan muka aneh. Lita segera berlari ke luar kelas. Ia berdiri di dinding pembatas lantai atas. Lita mulai memandangi kelas XII IPA 2 sekilas. Yup, target ada di bawah. So pasti, dia bisa liat dirinya dari bawah. Memang kadang tanpa disengaja Lita dan Farid bertemu pandang yang membuat hati Lita senang. Soalnya, dari kelas Farid dapat dilihat kelas Lita juga.
Lita pura-pura bermain HP. Ia sedikit melirik ke bawah memastikan apakah target juga sedang penasaran dengan yang empunya nomor. Ternyata Farid sedang sendiri. Teman-temannya sedang bermain basket. Aneh, hari ini dia tak ikut main. Mungkin lebih tertarik pada nomor Lita. Farid mencoba lagi menghubungi nomor Lita. Kontan saja, Lita yang sedang memandanginya dari atas kaget. ”Farid”, gumamnya. Ia mengangkatnya.
”Hallo.” sapanya. Ia mengalihkan pandangannya dari Farid. Takut ketahuan. Panggilan segera putus. Lita tersenyum walau agak kecewa. Ia memencet-mencet tombol HP berniat sms Farid.

Hi.lo syp se?dr td mscll mlu. Gtw y.. Q lg sdh. Hbur kek.. atw gmn.

Pesan terkirim. Tak lama pesan pun diterima.

Lo sendri syp? Q donk yg hrs nny. But, no problm dh... Slm knl.q FRD.

“Hehehe… berhasil…” gumam Lita.

Ha?Frida! jd lo cew y… ok. Slm knl jg. Leh crhat g...

Pesan terkirim. Tak lam pesan diterima.

Enk j, bil Q FRIDA!fari...!!donk g!. Tp, gp2 kl mw crht. Nynte j 5q.rhsia bkl djmin!Lag, qt jg gmungkn ktmu kn.oy, dpt noQ drmn?blz


Kembali Lita memencet tombol.

No km lo, cm asl pncet j dr tangnQ.abs,cwntk se kyny. Ha?farida!a,gtw ah. Yg pnting qmw crht j! qbr mtus cow q ni.cz,dy selingkuh.gila,ud2x ni dia selingkuhinq.hikhikhik...

Beberapa saat kemudian Farid membalas.

Bukan Farida!!Farid!dOdol amat lo!pantas lo diputus 5pcr lo!bodo’ gni se..!he3.just kidding!! Em, gila jg y co lo.msk bs ky gt...emg lo slh p?


Lita manarik nafas dalam-dalam. Emosi dong! Masak cewek kaya Lita dibilang bodo’!! Nggak trima!! Ia melirik sinis ke arah Farid. Bibirnya terlihat manyun. Ternyata Farid masih terlihat asyik dengan HP-nya. Lita segera membalas.

He!jngan bil Q bodo’ z!!wuih, lo lum tw Q se… kl ud tw... emmmm...
Soal co Q.emg dyny jg yg playboy ko. Dy sbnarny baek.TP,trbw arus pgwlan yg gbnr j.Qud cpek 5dy.

Di bawah. Terlihat Farid tersenyum tipis. Bel berbunyi. Aduhhh..., batin Lita. Selesai deh. Dilihatnya Farid masuk kelas. Ya udah deh... moga nanti malam masih bersambung, harap Lita.
***
Jam 19.12. Farid sms. Buru-buru dengan wajah sumringahnya Lita menyahut HP-nya.

Mt mlm. Hi cew... td cianx lp lum tny nm lo. Syp se km ?

Lita membalas. Tapi cukup singkat. Sebab, mungkin Farid bakal akan tahu siapa yang tadi malam nggangguin dia.
My nm Lita.
Harapan Lita kini hanya kecil. Mungkin setelah Farid tahu kalau dia Lita, Farid tak lagi balas sms lagi. Mungkin dikiranya, Lita masih milik Candra. But, tadi siang dirinya kan udah bilang kalau putus sama cowoknya. Well, pastinya dia juga udah tahu. Tapi..., gimana ya...?? pikiran Lita binggung. Positive thinking Lita!!
Setengah jam kemudian, tanpa Lita duga Farid sms lagi. Tapi pertanyaan dalam ini harus membuatnya jujur.

Lo Lita? pcrN Candra...?



Lita harus meng-iya-kan tentunya. But, dia juga masih harus berpura-pura tentang siapa Farid itu. Langkah ketiga sudah mulus. Langkah keempat, hampir terlaksana !! girangnya dalam hati.

z.mantanny sekrng. Emmm.tp, knp lo bs tw? Q kn gtw lo...! emg lo skol dmn se?

Farid membalas.

Skol 5km. K2k kls lo. Pngn tw Q? Bsk psti tw...! mt mlm z Lita… mt bbk.

Hati Lita makin berbunga-bunga. Semuanya bagaikan mimpi. But..., setelah beberapa saat dia merasa hidup di surga. Tiba-tiba pikirannya jatuh pada Candra. Candra dan Candra. Candra yang membuatnya tertantang ingin menakhlukkan hatinya. Yang membuat hari-harinya penuh warna. Candra-Farid. Cakep mana ya? Pikirnya. Putih? Putihan Candra donggg! Tapi manis Farid. Baik Farid. Dan Farid..., kayanya Lita banget deh...!
***
Hari ini adalah hari yang sangat menegangkan. Bagaimana tidak ? Soalnya sebentar lagi, Farid akan-akan menanyainya mungkin, ngobrol dengannya mungkin, atau bla-bla-bla... deh pokoknya! Pokoknya liat entar aja kejadiannya !!
Seperti biasanya Lita berdiri di tempat biasanya dirinya bisa melihat Farid. Dilihat dari atas, Farid berkali-kali menoleh ke arahnya. Lita pura-pura cuek bebek. Seolah nggak ada hal yang membuat pikirannya bertanya-tanya atau pusing. Tiba-tiba HP-nya berbunyi. Lita terbengong saat melihat siapa yang Calling. Farid. But, ia tetap harus tenang. Berabe kalau Farid tahu. Ia mengalihkan pandangannya dari arah Farid. Ia angkat.
”Hallow.” sapa Lita.
”Hallo Lita.” sapa Farid singkat.
Suaranya keren, pikir Lita.
”Ya halo-halo... Emmm, Farid ya...?”
”Ya. Emmm, lo udah tahu gue?”
”Ya udah. Lo Farid khan. Itu nama lo khan. Tapi, tampang lo, aku nggak tau se...” jawab Lita boong banget.
”Masak?! Masak nggak kenal se...”
”Nggak!! Tapi, bentar gue pikir dulu deh... Mungkin, masih kalah sama cinta pertama gue yang namanya Farid juga kali... Eh, lo kakak kelas gue ? Omong-omong Farid yang mana ya? Khan di sini ada empat Farid?”
”Farid yang sekarang ada di depan kelas dua belas IPA dua. Lihat aja.”
Lita pura-pura kaget. Lalu, buru-buru memastikannya (Cuma pura-pura kaget lho!). Lita tersenyum. Pipinya menjadi bersemu merah. Farid trsenyum juga. Ini lah yang selama ini ingin Lita capai.
”Oh, kak Farid... sorry ya... kemaren-kemaren ganggu. Aku nggak tau se...” kata Lita sok banget.
***
Sejak hari itulah hubungan Lita dan Farid dekat. Lita sering curhat dengan Farid. Ternyata Farid lebih bisa menghargai dan mengerti dirinya dari pada Candra yang sering bikin konyol aja. Lita bahagia. Ia sangat mengharapkan segera memiliki Farid. Tapi, Farid cinta dia nggak ya...? itu yang selalu ditanyakan pada dirinya.
Candra yang kini sering melihat Lita dekat dengan Farid merasa risi. Pada awalnya sih, dia masih mengira kalau hubungan mereka cuma teman doang. Tapi, kebiasaan Lita yang sering nemenin Farid main basket, makin membuatnya panas. Sebenarnya di hatinya hanya ada Lita. Lita dan Lita. Itu saja. Dan dia harus bisa ngedapetin Lita lagi, walau kemungkinannya amat kecil. Tapi, kalau nasib nantinya menggariskan dia tidak bersama Lita. Candra hanya pasrah. Tapi, usaha dong!!
***
Lita tertegun. Siang itu Candra mampir di kelasnya sebelum pulang. Teman-teman sekelas Lita sudah pada mau bubar. Sementara siang ini, Lita ada janjian makan dengan Farid. Ada apa dengan Candra? Pikirnya.
”Ta, sapa Candra.”
Jantung Lita berdetak kencang. Darahnya begitu ia rasakan mengalir. Lita kembali merasakan cintanya yang dulu. Memang tak bisa dipungkiri, baginya Candra adalah cinta keduanya. Tapi, cinta kedua sama pertama itu apa sih bedanya?
Candra tiba-tiba memohon. Ia bersimpuh di hadapan Lita. Lita sedih. Ia kembali teringat akan memori indah bersama Candra. Tapi-tapi, Lita harus kuat ! pikirnya. Nggak boleh lagi sama Candra! Air matanya yang hampir mengalir, ia tahan. Candra menangis. Sepertinya dia menyesali perbuatannya. Tapi-tapi-tapi, dia udah jahat ! pikir Lita lagi.
”Lita. Mau nggak kembali kayak dulu lagi.”
Lita diam. Sebenarnya ia ingin sekali. Tapi nggak mungkin. Dia ragu dengan Candra. Dia ingin bersama Farid yang bisa mengerti dirinya.
Tiba-tiba Farid datang di hadapannya dengan tampang aneh. Lita tak mampu lagi menahan air matanya. Dia berlari ke arah Farid. Dipeluknya tubuh Farid itu. Ia menangis di pelukan Farid.
”Kak, selama ini... lo-lo-lo adalah cinta-cinta pertama gue. Gue sayang sama kakak.... Huhuhu.. ” kata Lita sambil masih tersedu-sedu dengan tangisnya. Farid terkejut. Apalagi dengan Candra. Ia tak menyangka, cinta pertama Lita yang dari dulu disembunyikan adalah Farid! Farid! Candra tak tahan
dengan semua ini. Dia mengusap air matanya. Lalu pergi begitu saja. Ia takkan mengganggu Lita. Mungkin dia yang terbaik, pikir Candra.
Farid tersenyum dan memeluk Lita lebih erat dan bilang ” Lo, juga cinta pertama gue Jelita sayang...” .
Lita tak percaya dengan apa yang baru ia dengar. Tapi, hari ini ia sangat bahagia sekali.
***

BY NEvinCutenManiez

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sing apik le gawe cerpen!!!